Kita pasti sering mendengar seorang wanita berkata "Iya, aku nerima
dia terpaksa?" Wow kata-kata yang sulit bukan? Menerima cinta secara
terpaksa, ya mungkin sebagian wanita ada yang menerima terpaksa, namun
ia mencoba mencintai si pria tersebut dengan sepenuh hatinya,
menyanyanginya, dan mencoba menerima dia apaadanya, dan alhasil mereka
saling mencintai :')
Namun bagaimana jika wanita tersebut memang
benar-benar menerima secara terpaksa, tidak mencoba mencintai si pria
tersebut? Dia malah menyakiti pria tersebut dengan berbagai cara yang
mungkin dia tidak sadar. Misalnya, dia tidak peduli, dia acuh bahkan dia
memutuskan sendiri segala hal yang dia inginkan dalam hubungan
tersebut. Sikap tulus perlu dilakukan dalam sebuah hubungan, jika anda
sebagai wanita berada diposisi pria tersebut, apakah anda masih
mencintainya?
Masa-masa remaja untuk siswa/i SMA mungkin sering
kali dihadapkan dengan posisi cinta seperti berikut, menerima dengan
unsur terpaksa,kasihan,takut gak laku,sebagai status saja , atau hanya
ingin mengambil sesuatu daripada pasangannya tersebut. Tentu hal ini
sangat salah dan sangat melukai sisi lain, Jika kita memang tidak bisa
mencintainya , atau pun mencoba mencintainya katakan saja tidak , tapi
jika anda merasa bisa mencintainya maka katakanlah ya .
1 persoalan
yang sering dihadapi para remaja adalah terlalu cepat untuk menjadikan
seseorang sebagai pacar, tanpa mengenal kharakter dan kepribadian diri
pasangan tersebut , memang benar pacaran di masa SMA bukanlah takdir
yang langsung kearah pernikahan, tetapi dari pacaran kita menemukan
sesuatu hal yang baru, kita dapat menyatukan pikiran dengan orang yang
memiliki kharakter yang berbeda dengan kita, sungguh hal yang dewasa
juga kita bisa menerima sosok orang lain dalam kehidupan kita. Terkadang
rasa suka yang datang pada anak remaja cenderung membuatnya takut
kehilangan orang yang dia suka tersebut dan tanpa berfikir panjang
langsung menjadikannya pacar tanpa tau watak dan kharakternya, dan apa
yang terjadi? Menyesal,merasa kecewa, putus hanya dalam waktu 2-3bulan
bahkan hanya menambah mantan :D sungguh hal bodoh yang tidak bisa
diterima, Jika kita mencintai seseorang, kita perlu menahan diri untuk
memilikinya, alangkah baiknya jika kita menegenal dia terlebih dahulu,
paras cantik bukan jaminan utama. Mengapa masa SMA dijadikan masa
pra-dewasa? yah karena dari sinilah semua dipelajari, belajar menghargai
lebih lanjut, belajar setia, belajar mulai menyukai dan berbagai
hal,yang mungkin menjadi modal buat kedepan kelak.
kata-kata yang
mungkin terlintas dipikiran saya saat ini adalah : Menyanyangi atau
mencintai seseorang bukan berarti kita harus menjadi pacar dari dia,
jangan berambisi memilikinya penuh, kita bisa saja menjadi teman atau
sahabat buatnya sekaligus kita mengenal dia lebih dalam, setiap orang
pasti memiliki belahan hati yang telah dipersiapkan Tuhan, so kia tidak
perlu susah,kuatir dan takut untuk tidak kebagian jodoh, ibarat lagu
afgan JODOH PASTI BERTEMU , jadi? buat apa kita harus gonta-ganti pacar
untuk menemukan jodoh? pacar bukan kartu yang bisa diganti-ganti dia
juga bagian hidup kita, atau buat apa kita harus berambisi berpacaran
dengan diaorang yang baru kita kenal? tanpa kita tau kepribadianya? Buat apa berpacaran jika tidak ada makna dari hubungan tersebut, yang ada hanya mengecewakan dan membuat sedih? lebih baik anda sendiri namun anda merasa dicintai? so, apakah berpacaran dengan pengenalan singkat itu perlu? * THINK AGAIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar