Senin, 25 Agustus 2014

HATI,CINTA DAN KETULUSAN

Kita pasti sering mendengar seorang wanita berkata "Iya, aku nerima dia terpaksa?" Wow kata-kata yang sulit bukan? Menerima cinta secara terpaksa, ya mungkin sebagian wanita ada yang menerima terpaksa, namun ia mencoba mencintai si pria tersebut dengan sepenuh hatinya, menyanyanginya, dan mencoba menerima dia apaadanya, dan alhasil mereka saling mencintai :')
Namun bagaimana jika wanita tersebut memang benar-benar menerima secara terpaksa, tidak mencoba mencintai si pria tersebut? Dia malah menyakiti pria tersebut dengan berbagai cara yang mungkin dia tidak sadar. Misalnya, dia tidak peduli, dia acuh bahkan dia memutuskan sendiri segala hal yang dia inginkan dalam hubungan tersebut. Sikap tulus perlu dilakukan dalam sebuah hubungan, jika anda sebagai wanita berada diposisi pria tersebut, apakah anda masih mencintainya?
Masa-masa remaja untuk siswa/i SMA mungkin sering kali dihadapkan dengan posisi cinta seperti berikut, menerima dengan unsur terpaksa,kasihan,takut gak laku,sebagai status saja , atau hanya ingin mengambil sesuatu daripada pasangannya tersebut. Tentu hal ini sangat salah dan sangat melukai sisi lain, Jika kita memang tidak bisa mencintainya , atau pun mencoba mencintainya katakan saja tidak , tapi jika anda merasa bisa mencintainya maka katakanlah ya .
1 persoalan yang sering dihadapi para remaja adalah terlalu cepat untuk menjadikan seseorang sebagai pacar, tanpa mengenal kharakter dan kepribadian diri pasangan tersebut , memang benar pacaran di masa SMA bukanlah takdir yang langsung kearah pernikahan, tetapi dari pacaran kita menemukan sesuatu hal yang baru, kita dapat menyatukan pikiran dengan orang yang memiliki kharakter yang berbeda dengan kita, sungguh hal yang dewasa juga kita bisa menerima sosok orang lain dalam kehidupan kita. Terkadang rasa suka yang datang pada anak remaja cenderung membuatnya takut kehilangan orang yang dia suka tersebut dan tanpa berfikir panjang langsung menjadikannya pacar tanpa tau watak dan kharakternya, dan apa yang terjadi? Menyesal,merasa kecewa, putus hanya dalam waktu 2-3bulan bahkan hanya menambah mantan :D sungguh hal bodoh yang tidak bisa diterima, Jika kita mencintai seseorang, kita perlu menahan diri untuk memilikinya, alangkah baiknya jika kita menegenal dia terlebih dahulu, paras cantik bukan jaminan utama. Mengapa masa SMA dijadikan masa pra-dewasa? yah karena dari sinilah semua dipelajari, belajar menghargai lebih lanjut, belajar setia, belajar mulai menyukai dan berbagai hal,yang mungkin menjadi modal buat kedepan kelak.
kata-kata yang mungkin terlintas dipikiran saya saat ini adalah : Menyanyangi atau mencintai seseorang bukan berarti kita harus menjadi pacar dari dia, jangan berambisi memilikinya penuh, kita bisa saja menjadi teman atau sahabat buatnya sekaligus kita mengenal dia lebih dalam, setiap orang pasti memiliki belahan hati yang telah dipersiapkan Tuhan, so kia tidak perlu susah,kuatir dan takut untuk tidak kebagian jodoh, ibarat lagu afgan JODOH PASTI BERTEMU , jadi? buat apa kita harus gonta-ganti pacar untuk menemukan jodoh? pacar bukan kartu yang bisa diganti-ganti dia juga bagian hidup kita, atau buat apa kita harus berambisi berpacaran dengan diaorang yang baru kita kenal? tanpa kita tau kepribadianya? Buat apa berpacaran jika tidak ada makna dari hubungan tersebut, yang ada hanya mengecewakan dan membuat sedih? lebih baik anda sendiri namun anda merasa dicintai? so, apakah berpacaran dengan pengenalan singkat itu perlu? * THINK AGAIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar